Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Penghitungan Subnetting Pada IP Address Kelas A, B, dan C

Pada artikel sebelumnya Penulis telah membahas apa itu CIDR, Di kesempatan kali ini Penulis akan memberikan materi tentang Penghitungan Subnetting Pada IP Address Kelas A, B, dan C. 

Pada dasarnya ada 4 masalah yang sering dilontarkan pertanyaan mengenai subnetting, yaitu : 

  • Jumlah Subnet
  • Jumlah Host per Subnet
  • Blok Subnet
  • Alamat Host dan Broadcast yang valid
Anda pasti pernah dengar dengan istilah Game 8 bit? Dalam jaringan komputer istilah ini disebut Subnet Mask. 

Subnet Mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar. 

Bit-bit subnet mask yang didefinisikan adalah sebagai berikut :
  • Angka 1 pada biner ditujukan untuk digunakan oleh network ID
  • Angka 0 pada biner ditujukan untuk digunakan oleh host ID
Note : Sebuah subnet mask terdiri dari 32 bit, dalam 32 bit terdiri dari 4 oktet dan dalam 1 oktet terdiri dari 8 bit, bisa dilihat gambar dibawah ini.

A. Subnetting Pada IP Address Kelas A

Konsep penghitungan dalam sebuah subnet mask antara kelas A, B, dan C sama saja. Perbedaannya adalah di Oktet mana anda mainkan blok subnetnya. Kalau kelas C di oktet ke-4 (terakhir), kelas B di oktet ke-3 dan 4 (2 oktet terakhir) sedangkan kelas A di oktet 2, 3, dan 4 (3 oktet terakhir).

Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16

Analisa : 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan menggunakan notasi CIDR /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
Note : /16 didapatkan dengan menjumlahkan seluruh angka 1 pada binery dan dirubah ke desimal.

Penghitungan : Sebelumnya sudah saya jelaskan diatas mengenai 4 masalah pertanyaan tentang subnetting. Jadi sesuaikan dengan urutan seperti berikut :
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah jumlah angka binery 1 pada oktet ke-2. Jadi jumlah subnet adalah 2⁸ = 256 subnet

  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah jumlah angka binery 0 pada oktet ke 3 dan 4 (2 oktet terakhir). Jadi jumlah host per subnet adalah 216 – 2 = 65.534 host

  3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya (0, 1) 
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Perthatikan tabel dibawah ini, dengan catatan host pertama adalah 1 angka setelah subnet dan broadcast 1 angka sebelum subnet berikutnya. Perhatikan tabel dibawah ini.

B. Subnetting Pada IP Address Kelas B

Contoh soal network address yang digunakan adalah 172.16.0.0/18

Analisa : 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan menggunakan notasi CIDR /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0)
Note : /18 didapatkan dengan menjumlahkan seluruh angka 1 pada binery dan dirubah ke desimal.

Penghitungan : 
  1. Jumlah Subnet = 2= 4 subnet, dimana pangkat 2 adalah jumlah angka binery 1 pada oktet ke-3
  2. Jumlah Host per Subnet = 214 – 2 = 16.382 host, dimana pangkat 14 adalah jumlah angka binery 0 pada oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir)
  3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya dengan menjumlahkan hasil dari pengurangan blok subnet tadi yaitu 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya (0, 64, 128, 192)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid? Perhatikan tabel dibawah ini.

C. Subnetting Pada IP Address Kelas C

Pada penghitungan subnetting kelas C sangat mudah, karena jumlah yang digunakan lebih sedikit dibandingkan dengan kelas A atau B dan penggunaan kelas C hanya skala kecil. Contoh network address yang digunakan yaitu 192.168.12.0/26

Analisa : 192.168.12.0 berarti kelas C, dengan menggunakan notasi CIDR /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)
Note : /26 didapatkan dengan menjumlahkan seluruh angka 1 pada binery dan dirubah ke desimal.

Penghitungan : 
  1. Jumlah Subnet = 2= 4 subnet, dimana pangkat 2 adalah jumlah angka binery 1 pada oktet ke-4
  2. Jumlah Host per Subnet = 26 – 2 = 62 host, dimana pangkat 6 adalah jumlah angka binery 0 pada oktet ke-4 (oktet terakhir)

  3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya  yaitu 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi subnet lengkapnya yaitu (0, 64, 128, 192)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid? Perhatikan tabel dibawah ini.

Itulah pembahasan kali ini semoga bermanfaat dan bisa anda pahami. Apabila terdapat kesulitan, anda dapat memberikan komentar dibawah atau mencari sumber yang lebih lengkap. Intinya jangan malas untuk membaca karena dari membaca kita mendapatkan sebuah pengetahuan. Jangan lupa kunjungi artikel lainnya di it-ilmu.com. Terima Kasih :)

Posting Komentar untuk "Penghitungan Subnetting Pada IP Address Kelas A, B, dan C"