Penjelasan Lengkap Tentang: Kelebihan dan Kekurangan Routing Statik dan Routing Dinamik | IT-ILMU
Sebelumnya penulis telah membahas "Apa itu Routing dan Jenis-Jenis Protokol Routing". Dalam postingan ini, penulis akan membahas perbedaan routing statik dan routing dinamik.
Dalam membangun jaringan tentunya seorang administrator harus menguasai teknik routing. Teknik routing dibagi menjadi 2 yaitu: routing statik dan routing dinamik. Lalu, manakah yang lebih baik ketika memilih teknik routing?
Pertanyaan ini cukup sulit dijawab, karena setiap teknik routing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, anda harus membandingkan langsung mana yang lebih cepat atau lebih baik dalam menentukan teknik routing, apakah routingnya statik atau dinamik.
Di lain sisi, dalam jaringan yang kompleks kombinasi routing statik dan dinamik dapat diterapkan. Pilihannya akan tergantung pada spesifikasi router, ukuran jaringan, topologi jaringan, kemampuan administrator untuk mengkonfigurasi sampai seberapa efisiensi teknik routing yang dipilih.
Demikian pula jika akan menentukan teknik routing yang akan digunakan, masing-masing teknik routing memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga tidak mutlak harus menggunakan satu protokol routing.
Anda harus mempelajari karakteristik dari semua jenis protokol routing, sehingga anda dapat menentukan mana yang terbaik untuk anda.
Dalam jaringan skala besar, beberapa protokol routing dapat digunakan bersama-sama, bahkan masih ada administrator yang tetap menggunakan routing statik.
Jika Anda masih belum yakin teknik routing mana yang akan digunakan, penulis akan menjelaskan perbedaan dari masing-masing teknik tersebut.
Berikut ini adalah penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan routing statik dan dinamik. Sebagai bahan pertimbangan anda untuk menggunakan routing yang sesuai dengan jaringan yang ingin dibangun.
1. Routing Statik
Kelebihan
- Sumber Daya (Resource) Kecil
Salah satu kelebihan dari routing statik adalah tidak memerlukan router dengan kapasitas CPU dan memori yang besar. Ini karena routing statik tidak menjalankan algoritma routing yang dimiliki oleh protokol routing. Selain itu, router tidak perlu menguras sumber daya (Resource) saat menyusun tabel routing, karena entry route yang ada di tabel routing merupakan entry yang dimasukkan manual oleh Administrator jaringan. - Mudah dikonfigurasi
Kelebihan kedua yaitu, ketika mengkonfigurasi routing statik, tidak diperlukan keahlian khusus untuk konfigurasi routing statik. Hanya diperlukan pengetahuan tentang gateway, remote network dan jalur (path) yang digunakan untuk mencapai remote network tersebut. - Lebih Aman
Jalur yang akan digunakan untuk jaringan jarak jauh ditentukan oleh administrator jaringan, sehingga jalur yang akan diambil oleh paket data tetap sama. Rute yang digunakan juga mudah dilacak dan terlihat jelas. Jalur paket data tidak berubah sampai administrator jaringan mengubahnya. Rute statik ini juga mencegah routing loop terjadi. Routing loop itu sendiri dapat mencegah paket yang diteruskan mencapai tujuannya, istilah lainnya yaitu broadcast storm.
Kekurangan
- Maintenance yang lama
Jika topologi jaringan atau pengalamatan jaringan berubah, perubahan konfigurasi untuk setiap router juga diperlukan. Demikian pula, jika ada entry route yang tidak lagi tersedia, administrator harus membuat entri jalur baru untuk menggantikannya. Ini jelas membutuhkan waktu lama karena administrator harus memasang kembali entri rute baru di setiap router. - Waktu konfigurasi yang lama
Administrator harus terlebih dahulu memutuskan rute mana yang akan digunakan dan kemudian memasukkannya satu per satu ke dalam tabel routing sebagai entry routing. Konfigurasi semacam ini membutuhkan waktu lebih lama untuk jaringan besar. - Sering terjadi kesalahan konfigurasi
Ada kemungkinan administrator memilih jalur yang salah, karena disetel secara manual. Khususnya jaringan dengan banyak jalur akses remote network. - Tidak cocok untuk jaringan besar
Untuk jaringan besar, routing statik tidak efisien lagi. Karena proses pembuatan jalur dilakukan secara manual akan sangat sulit dan membutuhkan perencanaan yang matang. Hal yang sama berlaku untuk jaringan yang terus berkembang dan bertambah ukurannya, karena setiap router harus dikonfigurasi ulang saat jaringan tambahan muncul.
2. Routing Dinamik
Kelebihan
- Waktu konfigurasi lebih cepat
Untuk mengkonfigurasikan protokol routing pada router relatif tidak membutuhkan waktu yang lama. Anda cukup mengkonfigurasikan IP Address pada setiap interface, kemudian mengaktifkan protokol routing dan kemudian mengenalkan jaringan yang terhubung dengan router tersebut. - Dapat langsung beradaptasi pada perubahan jaringan
Karena menggunakan protokol routing yang secara dinamik untuk memeriksa kondisi jaringan, maka perubahan jaringan akan dapat diketahui dengan cepat oleh router-router. Setelah mengetahui perubahan tersebut, router-router akan kembali memperbaiki tabel routingnya. - Kemungkinan kesalahan konfigurasi kecil
Karena konfigurasi tidak dilakukan secara manual di setiap entry route, maka kemungkinan kesalahan penentuan jalur (path) jauh lebih kecil. Kesalahan entry route hanya akan diakibatkan oleh kesalahan router dalam membaca informasi routing dari router lain. - Mendukung perancangan jaringan skala besar
Protokol Routing dapat dengan cepat beradaptasi terhadap perubahan jaringan, sehingga untuk jaringan berskala besar akan sangat efisien. Begitu juga bagi jaringan yang selalu berkembang, jika ada penambahan jaringan baru, protokol routing dapat dengan cepat mengetahuinya.
Kekurangan
- Membutuhkan sumber daya yang besar
Protokol routing akan menjalankan algoritma routing, membuat database jaringan sampai dengan urusan kirim mengirim pesan informasi routing (update routing). Semuanya membutuhkan CPU dan memori yang lebih besar dibandingkan menjalankan routing statik. - Administrator harus memiliki pengetahuan lebih
Beberapa protokol routing memang tidak perlu rumit untuk dikonfigurasikan. Namun ada juga protokol routing tertentu yang penerapannya membutuhkan Administrator dengan pengetahuan yang lebih tentang konsep konfigurasi, pengujian dan troubleshoot routing. - Rentan terhadap serangan
Dikatakan rentan terhadap serangan, karena router akan menentukan sendiri entry route yang akan digunakan. Hal ini dapat menyebabkan router salah menentukan rute, yang mengakibatkan routing loop. Selain itu, pertukaran informasi routing dapat terganggu oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Masalah ini dapat mengakibatkan entry route palsu dalam jaringan.
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap teknik routing, anda diharapkan akan memungkinkan untuk menentukan secara akurat kapan harus menggunakan routing statik dan routing dinamik.
Itulah pembahasan lengkap tentang kelebihan dan kekurangan routing statik dan routing dinamik, semoga bisa memberikan informasi walaupun sedikit. Postingan ini bisa anda jadikan referensi bahan belajar di rumah.
Penulis pamit dulu, sekian dan terima kasih.
Sumber: Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi "Modul Mengkonfigurasi Routing Pada Perangkat Jaringan Dalam Satu Autonomous System J.611000.013.02".
Posting Komentar untuk "Penjelasan Lengkap Tentang: Kelebihan dan Kekurangan Routing Statik dan Routing Dinamik | IT-ILMU"